dua hari yang penuh makna. .(cont)

bismillahirrahmanirrahim..

sungguh karena keinginan berbagi dan semoga banyak hikmah yang bisa teman-teman ambil dari tulisan saya ini..
pekan ini , tepatnya senin 20 februari 2012 stase keperawatan anak baru saja di mulai.. setelah 6 pekan sebelumnya “berjibaku” di RSUP Persahabatan dan Puskesmas cimanggis merawat ibu hamil, menolong persalinan dan merawat ibu nifas ditambah dgn rentetan ujian praktik dan responsi yang menuntut kadar pemahaman dan juga keterampilan yang pastinya lebih dari saat duduk di bangku kuliah selama 4 tahun sebelumnya.. Ya Allah.. alhamdulillah semua terlewati dengan snantiasa merasakan pertolongan Mu amat dekat.
kinii.. menjejakkan diri di stase anak.. mendapat kesempatan untuk menjadi perawat anak di RS Islam Jakarta Pondok Kopi selama 5 pekan ke depan.. walaupun sebelumnya selama dua hari telah “mencicipi” menjadi perawat di bagian perinatologi : ruang perawatan intensif untuk bayi baru lahir (neonatus) dengan kondisi / kasus yang bermacam-macam.. mulai dari Berat badan lahir rendah (BBLR : BB << 2500 gram) , hiperbilirubin (peningkatan bilirubin dalam darah yg dapat dilihat dari kuku, sklera mata dan kulit yang berwarna kuning) , sampai kondisi kegawatan seperti distress pernapasan hingga kulit bayi membiru karena kondisi oksigen yang kurang..
lalu apa yang didapat dalam 2 hari itu ??
hari pertama :
dinas pagi dengan jumlah pasien atau baby 2 orang. saya singkat “by” untuk memudahkan ya.
by pertama sebut saja by 1 dan by kedua by 2.
by 1 datang dengan kondisi hiperbilirubin (dalam kadar ringan, normal <12 , by ini 13). sudah mampu menyusu dengan botol. tidak di pasang selang oksigen dan juga tidak di infus. sudah hari ke 4 di rawat di perina (ruang perinatologi). by 1 saat saya dinas pagi ada rencana pulang hari ini. hanya menunggu administrasi dari orangtua nya. by perempuan dengan nama aisyah salamah ini luar biasa pintar nya. seperti ia tahu ia tidak bersama orang tuanya di ruangan itu, karenanya ketika ia “butuh” minum ia hanya perlu merengek tidak sampai menangis keras..
mendengar rengekannya , lalu saya menghampiri nya melakukan percakapan
” kenapa sayang? aisyah haus atau e’e ?”
lalu saya cek lah popok nya : dan ternyata bersih.
“bentar ya kaka ambilkan susu nya, aisyah pintar yang tenang yah. kaka segera kembali”
lantas saya hangatkan asi yang dikirim untuk nya kemarin sore. setelah itu, teman saya yang juga praktik di ruang itu datang menghampiri saya dan meminta untuk mengizinkan dia yang memberikan susu ke aisyah.. lalu saya berikan botol itu ke tangan nya. aisyah yang masih di inkubator pun kini masih memegang janjinya : ia tidak menangis. hanya sesekali mata nya membuka dan memainkan jemari tangannya di sekitaran mulut. tanda betapa hausnya ia.
“ah aisyah pintar sekali kamu sayang” batinku.
lalu jendela inkubator pun di buka, teman saya memberikan susu itu ke aisyah. sedang saya tepat berdiri disamping teman saya ini : memperhatikan bayi mungil dalam kotak bening yang sedang kehausan. hampir 30 detik aisyah tidak juga menghisap dot botol. teman saya pun spontan bicara “loh kenapa ga diminum dek, tadi haus kan?” saya masih diam dengan mata tertuju ke aisyah dan botolnya.. sesekali melirik ke teman saya yang pasti panik melihat perubahan pada aisyah yang td haus gilliran di sodorin botol asi ga mau minum. . sudah hampir 5 menit aisyah tetap tidak mau menghisap dot botol, padahal dot sudah masuk ke dalam mulutnya. . dan saya pun jadi ikutan panik. . akhirnya, teman saya nyerah.. lalu memberikan botol itu ke tangan saya..
“coba kamu aja yang ngasih.. masih mau minum atau gak ya aisyah?” ujar teman saya ini.
saya perlakukan aisyah seperti saya meninggalkannya untuk membuatkan susu nya tadi..saya perlakukan ia seperti halnya manusia yang juga ingin berbicara..
“aisyah, kaka datang lagi dengan membawa susu , sayang.. maaf ya jika kaka lama..terima kasih juga karena aisyah memenuhi janji untuk tetap tenang.. yuk di minum susu nya, biar aisyah makin sehat dan lekas pulang bertemu ayah bunda ya.. bismillahirrahmanirrahim dihabiskan ya aisyah..” saya masukkan dot itu ke mulut aisyah, dannn subhanallah aisyah menghisap dot nya..
kontan saya dan teman saya saling berpandangan.. seperti halnya ada ucapan lewat pandangan itu… “meskipun ia hanyalah anak yang baru 4 hari mengenal dunia , tapi tetaplah ia manusia utuh yang juga harus kita perlakukan dengan baik.. tidak serta merta menyuruhnya membuka mulut lalu menghisap.. harus ada “bahasa” disana.. karena sejatinya pendengaran bayi sudah berfungsi.. ia tahu dengan jelas sekalipun indera yang lain belum optimal..ajaklah ia bicara, tentulah bahasa yang lembut lagi baik.. bukan malah diomeli dengan bahasa kasar.. ini akan menentukan sikapnya ketika dewasa..”
kurang dari 10 menit asi dalam botol habis.. lalu aisyah terlelap.
2 jam setelah aisyah minum susu, sekitar pukul 10.20 ada bunyi bel tanda ada yang mau masuk ruangan. setelah dibuka ternyata sosok laki-laki usia 30 an wajah teduh berjenggot dengan baju koko dan celana hitam semata kaki datang. ternyata lelaki ini ayah aisyah. beliau datang ingin menjemput anak pertama nya.
“assalamualaikum mbak, saya abi nya aisyah salamah” ujarnya pada saya.
“wa’alaikumussalam. oh iya pak silahkan masuk”..
lalu beliau pun menyerahkan berkas2 yang telah diurusnya di administrasi dengan perawat ruangan.. setelah itu beliau menghampiri box bening putri pertamanya..
dan kalimat berikut ini benar-benar saya rekam di memori juga suasana dan respon tubuh si mungil aisyah :
“assalamualaikum nak.. ini abi datang.. aisyah sehat nak? sudah minum susu belum ? umi berusaha kuat untuk memberikan asi pertama untuk mu nak.. memerahnya hingga kolostrum itu bisa kamu minum..” aisyah merespon suara abinya dgn membuka mata. sesekali mempertemukan jarijari tangannya kiri dan kanan.. ” aisyah sudah minum lagi belum mbak?” tanya nya pada saya.
“belum pak, tadi asi terakhir milik aisyah yang di simpan di kulkas.” ujar saya. lalu hanya tatapan ke asiyah yang lelaki ini berikan.. tidak ada ucapan apapun.
“iya mbak memang sudah habis. insyaAllah aisyah makin sehat walaupun dengan susu formula.”
tegas laki-laki ini.
dan saya pun diam memikirkan ucapan yang baru saja terlontar dari beliau.“bukankah kolostruum saja di usahakan umi aisyah habis-habisan untuk diminum aisyah, kok malah asi nya ga dikasih??” batin ku.
setelah prosedur pemulangan beres.. aisyah mungil sudah siap di bawa pulang.. saya dipercayakan untuk menggendong aisyah sampai keluar gedung rumah sakit hingga sampai parkiran taxi yang menunggu aisyah pulang..
lalu seperti ada pisau yang menyayat ketika pamitan di ruangan itu…
“terimakasih mbak, telah amanah dalam merawat aisyah ini.. dinamakan aisyah salamah karena umi nya yang minta nama itu saat sakaratul mautnya di ruang bersalin.. salamah karena hanya aisyah yang selamat dan semoga aisyah selamat di dunia maupun akhiratnya kelak.. “ dengan jelas saya mendengar kalimat ini..Ya Rabb hampir bulir-bulir air mata ini menetes. lalu saya dekap erat aisyah mungil..
perpisahan di taxi.. saya memberikan aisyah pada abi nya..
“aisyah jadi anak yang sholih ya.. semoga menjadi penyejuk mata bagi abi dan umi”
lalu di amin-kan oleh abi nya.. salam perpisahan pun di ucapkan..
lalu taxi memutar roda nya.. dan tetes air mata pun dengan pasti mengaliri pipi saya..

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.